Wheel Kirby Walking

Jumat, 03 Februari 2012



KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA

A.  Interaksi Sebagai Proses Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerjasama, serta persaingan atau pertikaian. Interaksi sosial tersebut menimbulkan proses sosial.
Proses sosial merupakan cara-cara berhubungan para individu maupun kelompok yang saling bertemu, kemudian terjadi perubahan-perubahan yang mampu menggoyahkan cara-cara hidup yang telah ada.
Reaksi akibat proses interaksi sosial, adalah sebagai berikut
1.     Imitasi
Meniru sesuatu yang dilakukan orang lain. Misal, meniru cara berpakaian, gaya rambut, gaya berbicara, dan perilaku lainnya.
2.    Sugesti
Reaksi seseorang terhadap sesuatu secara langsung dan tanpa dipikir terlebih dahulu. Sugesti terjadi karena pihak yang menerima anjuran itu tergugah secara emosional. Sugesti bukan merupakan proses belajar, melainkan proses meningkatkan suatu reaksi yang sudah ada pada dirinya.
3.    Simpati
Kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain. Simpati dapat berupa kasih saying, merasa tertarik, dan bersedia untuk mengadakan kerjasama.
4.    Identifikasi
Kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Umumnya yang menjadi objek dari proses identifikasi adalah “sang idola”.

B.  Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
Kepribadian merupakan sifat dan watak seseorang yang konsisten, yang mencangkup kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang. Sosialisasi merupakan proses seseorang mempelajari cara hidup masyarakat untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

*   Pengertian sosialisasi dilihat dari prosesnya dapat dibedakan menjadi :
·       Sosialisasi primer, yaitu awal sosialisasi seorang individu memasuki keanggotaan masyarakat.
·       Sosialisasi sekunder, yaitu sosialisasi diluar lingkungan keluarga yang merupakan kelanjutan dan perluasan dari sosialisasi primer.

*   Beberapa tahapan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian seseorang sebagai berikut.

1.   Sosialisasi dalam keluarga
Pada tahap ini, kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya.
2.   Sosialisasi dengan teman sepermainan
Pada tahap ini, seseorang akan belajar berinteraksi dengan orang-orang yang sebaya umurnya. Kelompok sepermainan sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian, misal, tumbunya rasa aman, kemandirian, rasa simpati, dan membentuk sikap lebih dewasa.
3.   Sosialiasi dengan lingkungan sekolah
Pada tahap ini, lingkungan sekolah ikut membentuk kepribadian seseorang. Karena perbedaan yang ada pada setiap siswa menimbulkan adanya aturan-aturan sekolah yang  harus dilaksanakan oleh setiap warga sekolah.

C.  Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
1.     Proses Asosiatif
Bentuk interaksi sosial yang dapat meningkatkan hubungan solidaritas antarindividu.

a.   Kerjasama (coorperation)
Suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai beberapa tujuan bersama. Kerjasama bisa timbul jika terjadi hal-hal berikut :
1)     Orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama.
2)    Kedua belah pihak memiliki sumbangan atau kontribusi untuk memenuhi kepentingan mereka melalui kerjasama.
Ada beberapa bentuk kerjasama untuk menyelesaikan pekerjaan itu, antara lain sebagai berikut
1)    Kerukunan
Hidup berdampinhan secara damai dan melakukan kerjasama. Kerukunan pada intinya mencangkup gotong-royong dan tolong-menolong.
2)    Tawar-menawar (bargaining)
Bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3)   Kooptasi
Kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat orang atau kelompok lain
4)   Koalisi
Bentuk kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan tujuan.
5)   Joint venture
Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh beberapa perusahaan.

b.   Akomodasi (accommodation)
*    Akomodasi dipergunkan dalam dua arti, yaitu:
·         Yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi di antara orang-orang, yang berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
·         Yang menunjuk pada suatu proses, akomodasi menunjuk pada suatu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.

*    Akomodasi mempunyai tujuan :
1)     Mengurangi pertentangan
2)    Mencegah pertentangan untuk sementara
3)    Memungkinkan terjadinya kerjasama
4)    Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial

*    Ada beberapa bentuk akomodasi :
1)   Paksaan (coercion)
Bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya unsur paksaan, atau merupakan bentuk akomodasi dengan salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah dibandingkan dengan pihak lawan.
2)   Kompromi
Bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
3)   Penengah (arbitration)
Suatu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapai penyelesaian.
4)   Mediasi
Penengah atau pihak ketiga yang bertugas untuk member nasihat agar para pihak yang bertikai menemukan penyelesaian untuk selanjutnya melakukan perdamaian.
5)   Konsilisasi
Suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama.
6)   Kesabaran
Suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Secara perlahan-lahan perselisihan diharapkan hilang atau setidaknya hilang.
7)   Terperangkap (skakmat)
Suatu bentuk akomodasi dimana dua pihak yang sedang berselisih, yang mempunyai kekuatan seimbang berhenti pada suatu titik tertentu.
8)   Keputusan pengadilan
Penyelesaian penyelisihan melalui jalan pengadilan, Karena kedua belah pihak mengalami kesulitan untuk mencari jalan damai.

c.   Asimilasi
Penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki dengan sifat-sifat sekitar.

Proses asimilasi bisa terjadi bila terdapat hal-hal berikut :
1)     Perbedaan kebudayaan kelompok-kelompok manusia
2)    Terjadi pergaulan secara langsung dan intensif.
3)    Ada perubahan kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia dan saling menyesuaikan diri.

Beberapa faktor yang mempermudah proses asimilasi adalah toleransi, sikap menghargai orang asing, sikap terbuka yang dimiliki para pemmpin, persamaan unsure-unsur kebudayaan, dan kesempatan-kesempatan yang seimbang dibidang ekonomi.

2.     Proses disosiatif
Bentuk interaksi sosial yang dapat merenggangkan hubungan solidaritas antarindividu.

Proses disosiatif meliputi

a.   Persaingan (competition)
         Proses social dimana individu atau kelompok manusia saling bersaing mencari keuntungan pada suatu bidang tertentu yang diminatinya, dengan cara menarik perhatian publik, tanpa menggunakan ancaman/kekerasan. Beberapa bentuk persaingan antara lain, persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan, persaingan peranan, serta persaingan ras.
b.   Kontravensi (contravention)
         Suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian, tetapi tidak sampai terjadi. Secara umum, bentuk kontravensi meliputi penolakan, keengganan, perlawanan, protes, perbuatan menghalang-halangi, dll.
c.   Pertentangan/pertikaian (conflict)
         Terjadi jika masing-masing pihak sedang mengadakan interaksi, tidak menemukan kesepahaman, kemudian berlanjut menjadi adu kekuatan, lalu timbul lah hal ini. Hal ini dapat bersifat sementara atau terus-menerus.